Rabu, 07 Juni 2017

BAB 15 - TES DAN EVALUASI



Tes dan Evaluasi
Kriteria untuk mengevaluasi Tes-standar
-          Norma
-          Validitas
o   Validitas isi
o   Validitas kriteria
o   Concurrent validity
-          Predictive validity
-          Reliabilitas
-          Test-retest reliability
-          Alternate-forms reliability
-          Split-half reliability
-          Keadilan
Tes kecakapan dan prestasi
Membandingkan tes kecakapan dan prestasi
-          Tes kecakapan didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu kehilangan atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut.
-          Tes prestasi dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai murid
Jenis-jenis Tes prestasi Standar
-Survey Batteries
-Tes untuk subjek spesifik
-Tes diagnostik
Ujian Negara Berisiko Tinggi
-          Format Ujian Negara
-          Keuntungan dan penggunaan tes berisiko tinggi
o   Meningkatkan kinerja murid
o   Lebih banyak waktu untuk mengajarkan pembelajaran yang diujikan
o   Ekspektasi tinggi untuk semua murid
o   Identifikasi sekolah, guru, administrator yang berkinerja payah
o   Meningkatkan rasa percaya diri disekolah setelah ujian naik
-          Kritik terhadap ujian negara
o   Menumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang pada keahlian berpikir dan memecahkan masalah
o   Mengajar demi ujian.
o   Diskriminasi terhadap murid dari status sosioekonomi rendah dan minorita
Tes Distrik dan Nasional
-          Ujian Distrik (lokal)
-          Penilaian nasional dan standar kelas dunia
o   Membaca
o   Matematika
o   Sains
Sebuah analisis terhadap ujian standar nasional menemukan bahwa, dibandingkan dengan ujian standar Amerika, ujian standar di negara lain:
1.      Memasukkan lebih banyak soal dengan jawaban pendek, pertanyaan esai dan terbuka; dan
2.      Lebih berhubungan dengan kurikulum dan buku pegangan sehingga murid di negara itu tahu apa yang perlu untuk mereka pelajari.
Peran Guru
1.      Mempersiapkan murid untuk mengikuti tes standar
2.      Menjalankan tes standar
3.      Memahami dan menginterprestasikan hasil tes
o   Memahami statistik deskriptif. Yang merupakan prosedur matematika yang dipakai untuk mendeskripsikan dan meringkas data dengan cara yang bermakna.
o   Distribusi Frekuensi. Langkah pertama membuatnya adalah sebuah daftar nilai, biasanya dari yang tertinggi ke yang terendah, bersama dengan berapa kali nilai itu muncul. Hitogram adalah distribusi rekuensi dalam bentuk grafik.
o   Pengukuran tendensi sentral. Angka yang memberikan informasi tentang rata-rata atau nilai tipikal pada seperangkat data. Ada tiga pengkuran tendensi sentral:
1.      Mean adalah rata-rata numerik dari sekelompok nilai.
2.      Median adalah nilai yang berada tepat ditengah-tengah distribusi nilai setelah nila-nilai itu disusundari nilai tertinggi ke terendah.
3.      Mode adalah nilai yang paling sering muncul.
o   Pengkuruan variabilitas
-          Ukuran variabilitas memberitahu kita tentang seberapa besar nilai bervariasi dari satu nilai ke nilai lainnya.
-          Range adalah selisih antara nilai tertinggi dan terendah
-          Deviasi standar ukuran seberapa banyak satu set nilai bervariasi pada rata-rata di seputar mean nilai
-    Distribusi normal, sebagian besar nilai mengelompok disekitar mean. Distribusi normal juga dinamakan kurva normal, kurva bentuk lonceng, atau kurva bel.
-          Menginterprestasikan hasil tes
o   Nilai mentah (raw score) adalah jumlah soal ujian yang dijawab murid dengan benar.
o   Nilai percentile-rank menunjukkan presentasi yang berada pada atau dibawah nilai.
o   Nilai stanine mendeskripsikan kinerja tes murid pada skala 9 poin mulai dari 1 sampai 9. Sebuah stanine mengacu pada presentase spesifik dari area kurva normal.
o   Nilai grade-equivalent mengindikasikan kinerja murid dalam hubungannya dengan level grade dan bulan-bulan satu tahun ajaran, dengan asumsi 10 bulan setiap tahun ajaran.
Isu-Isu Dalam Tes Standar
1.      Tes standar, penilaian alternatif, dan tes berisiko tinggi
2.      Diversitas dan tes standar



BAB 14 - PENGELOLAAN KELAS


Pengelolaan kelas.
Mengapa kelas perlu dikelola secara efektif?
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Model manajemen kelas yang baru bukan mengarah pada mode permisif. Penekanan pada perhatian dan regulasi diri murid bukan berarti guru tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kelas.
Isu manajemen dikelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Dibanyak SD, guru harus menghadapi 20 sampai 25 murid selama seharian. Di SMP dan SMA, guru menghadapi lima atau enam kelompok terdiri dari 20 sampai 25 murid selama 50 menit sehari. Dibandingkan dengan sekolah menengah, murid sd menghabiskan lebih banyak waktu dengan muris yang sama dengan kelas kecil, dan berinteraksi dengan orang yang sama selama seharian sehingga bisa menimbulkan kebosanan dan problem lain. Dan guru sekolah menengah harus bergerak cepat dan mengelola waktu dengan efektif dan  periode kelasnya pendek.
Kelas padat, kompleks dan berpotensi kacau
·     Kelas adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik, seperti membaca, menulis, dan metematika, sampai aktivitas sosial seperti bermain, berkomunikasi dengan teman dan berdebat.
·        - Aktivitas terjadi secara simultan. Banyak aktivitas kelas terjadi secara simultan.
·         -Hal hal terjadi secara cepat.
·         -Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi.
·         -Hanya ada sedikit privasi.
·          -Kelas punya sejarah
Memulai dengan Benar
1.      Menyampaikan aturan dan prosedur yang Anda gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinya,
2.      Dan mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran
Tujuan dan Strategi Manajemen
·         Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan
·         Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional
Mendesain Lingkungan fisik kelas
Prinsip Penatan Kelas
  • Kurangi kepadatan ditempat lalu-lalang
  • Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid
  •  Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
  • Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas

Gaya Penataan
·         Penataan Kelas Standar
o   Gaya auditorum
o   Gaya tatap muka
o   Gaya off-set
o   Gaya seminar
o   Gaya klaster
Menciptakan Lingkungan Yang Positif Untuk Pembelajaran
Strategi Umum
·         Menggunakan Gaya otoritatif. Strategi manajemen otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi strategi ini menggunakan sedikit monitoring murid.
·         Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang retrikstif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban dikelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran.
·         Mengelola Aktivitas Kelas secara efektif.
o   Menunjukkan seberapa jauh mereka “mengikuti”
o   Atasi situasi tumpang-tindih secara efektif.
o   Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran.
o   Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang.
Membuat, Mengajarkan, dan mempertahankan Aturan dan Prosedur.
-          Membedakan aturan dan prosedur
-          Mengajarkan aturan dan prosedur
Mengajak murid untuk bekerja sama
-         Menjalin hubungan positif dengan murid
-         Mengajak murid untuk berbagi dan mengemban tanggung jawab
-         Beri hadiah terhadap perilaku yang tepat
-         Memilih penguat yang efektif
-         Gunakan prompts dan shaping secara efektif
-     Gunakan hadiah untuk memberi informasi tentang penguasaan, bukan untuk mengontrol perilaku murid
Menjadi Komunikator yang baik 
Keterampilan Bicara
-          Berbicara didepan kelas dan murid
-          Pesan “kamu” dan “saya”
-          Bersikap asertif (tegas)
-          Rintangan komunikasi verbal yang efektif
-          Memberi ceramah yang efektif
Keterampilan mendengar
-          Mendengar aktif
Program berbasis kelas dan sekolah
1.      Program pengayaan kompetensi sosial
2.      Proyek peningkatan kesadaran sosial-pemecahan problem sosial
3.      Program kompetensi sosial untuk remaja muda
4.      Tiga C dalam manajemen kelas dan sekolah
5.      Dukungan bagi pengelolaan kelas berpusat pada pembelajaran: Classroom Organization and Management Program (COMP)
 

Nikita's Stories Template by Ipietoon Cute Blog Design